Senin, 08 April 2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN


Murwati Widiani

A.      Pendahuluan
               
Sejak tahun 2007, Direktorat Pendidikan SMA mengembangkan sekolah-sekolah Rintisan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL), dengan memberikan sejumlah dana block grant. Program tersebut kini dilanjutkan oleh propinsi dengan pemberian block grant pada SMA BKL yang ditunjuk. Kebijakan pengembangan PBKL dilaksanakan secara terintegrasi pada mata pelajaran yang relevan, sebagai bagian integral dari keseluruhan proses penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam melaksanakan program ini, sekolah diberi kesempatan untuk membekali peserta didik tentang pengetahuan dan sikap menghargai sumber daya dan potensi yang ada di lingkungan setempat, serta mampu menggali dan memanfaatkannya untuk dapat digunakan sebagai bekal kehidupan yang akan dijalaninya di masa yang akan datang.

Sekolah yang akan menyelenggarakan PBKL harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
1.       analisis potensi daerah dan potensi satuan pendidikan atau analisis keunggulan lokal
2.       penentuan program PBKL sesuai dengan hasil analisis
3.       penentuan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
4.       pengintegrasian substansi PBKL ke dalam SK/KD mapel beserta indikator yang dikembangkan
5.       pemetaan standar isi - SK - KD  
6.       penyusunan silabus bermuatan PBKL
7.       pengembangan RPP-PBKL
8.       pengembangan bahan ajar untuk membantu pelaksanaan program PBKL
9.       pelaksanaan pembelajaran PBKL sesuai dengan silabus dan RPP PBKL

Sebagai gambaran implementasi program PBKL di sekolah, dalam tulisan ini akan dikemukakan mengenai (1) analisis potensi daerah dan potensi sekolah, (2) penentuan program PBKL, (3) penentuan kompetensi yang diharapkan dicapai peserta didik, dan (4) pengintegrasian substansi PBKL ke dalam SK/KD mata pelajaran beserta indikator yang dikembangkan. Untuk pemetaan standar isi – SK-KD, penyusunan silabus bermuatan PBKL, pengembangan RPP-PBKL, dan pengembangan bahan ajar PBKL akan diuraikan pada makalah lain. 

B.      Analisis Potensi Daerah dan Potensi Sekolah
               
Analisis potensi daerah dan potensi sekolah dilakukan sekolah (Tim Pengembang PBKL) dengan melihat dan mencermati kondisi dan potensi daerah (kondisi eksternal) serta potensi sekolah (kondisi internal). Analisis potensi daerah didasarkan pada lima komponen, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, potensi geografis, potensi budaya, dan potensi historis. Adapun analisis potensi sekolah didasarkan pada komponen peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan pembiayaan.

Sebagai gambaran konkret, berikut ini dikemukakan contoh hasil analisis yang dilakukan SMA Muhammadiyah Pakem sebagai sekolah Rintisan PBKL pada tahun 2009.

TABEL 1
HASIL ANALISIS POTENSI DAERAH (KONDISI EKSTERNAL)

NO
POTENSI/ KOMPONEN
PELUANG
TANTANGAN
POTENSI PBKL
1
Sumber Daya Alam




Daerah Pakem memiliki tanah yang subur sehingga cocok ditanami berbagai jenis tanaman dan dikembang-biakkan berbagai jenis hewan ternak:
1.   Perkebunan salak pondoh dan rambutan
2.   Budidaya jamur 
3.   Budidaya tanaman hias
4.   Ternak sapi perah (penghasil susu sapi)
Hasil perkebunan dan peternakan belum dimanfaatkan secara optimal.


Peningkatan pemanfaatan hasil perkebunan dan peternakan sebagai makanan dan minuman khas.


2
Sumber Daya Manusia

Di daerah sekitar sekolah banyak tenaga ahli di bidang pertanian (guru SMK Pertanian) dan peternakan
Tenaga ahli belum dimanfaatkan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran PBKL.
Pemanfaatan nara sumber dari luar sekolah untuk membantu terlaksananya program PBKL
3
Geografis



Secara geografis, wilayah Pakem berada di dataran tinggi di lereng Gunung Merapi. Di samping berhawa sejuk, banyak panorama alam yang indah sehingga  banyak tempat dikembangkan menjadi objek wisata:
1.   Panorama Alam Kaliurang
2.   Wisata Alam Bebeng
3.   Wisata Alam Kaliadem
4.   Desa Wisata Sambi.

Objek wisata belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar





Adanya pengaruh negatif dari pengembangan daerah wisata dalam hal pergaulan remaja
Pemanfaatan daerah wisata sebagai sumber belajar (pembuatan leaflet objek wisata, pemasaran makanan khas di tempat wisata, pembekalan pemandu wisata).

Pengembangan kegiatan PIK – KRR (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja) bekerja sama dengan Dinas Nakersos KB
4
Budaya


Potensi budaya di wilayah Sleman adalah wisata budaya seperti Museum Ulen Sentalu di Kaliurang, Situs Mbah Marijan, Candi Prambanan, Jatilan, dan Karawitan.
Kepedulian terhadap pelestarian potensi budaya tersebut  masih kurang
Pelestarian dan promosi potensi budaya berupa pembuatan dokumen cetak (karya tulis) dan audio visual (film)
5
Historis




Sleman memiliki tempat-tempat peninggalan bersejarah:
1.       Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Sambisari, Candi Gebang, Candi Sojiwan
2.       Goa Jepang di Kaliurang
3.       Gardu Pandang Merapi
4.       Monumen Jogja Kembali
Potensi hisoris yang ada belum dimanfaatka sebagai sumber belajar

Promosi tempat-tempat bersejarah melalui internet.
Pada tabel 1 dapat dilihat potensi PBKL yang dapat dikembangkan di SMA Muhammadiyah Pakem berdasarkan hasil analisis potensi daerah terdapat pada kolom paling kanan. Adapun kesiapan sekolah dalam melaksanakan PBKL dianalisis melalui potensi sekolah yang dimiliki. Hasil analisis tertuang pada tabel 2 berikut.
TABEL 2
HASIL ANALISIS POTENSI SEKOLAH (KONDISI INTERNAL)

NO
POTENSI/ KOMPONEN
KEKUATAN
KELEMAHAN
KESIAPAN
1
Peserta Didik




·  Sebagian besar siswa memiliki kecerdasan dan bakat religius Islam (Imtak).
·  Sebagian besar mereka telah memiliki kesadaran hidup beragama yang cukup tinggi.
·  Kemampuan TIK peserta didik cukup berkembang karena dukungan sarana prasarana.
·  Peserta didik sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi lemah (45% merupakan anak asuh dari berbagai panti asuhan)
·  Rata-rata siswa yang melanjutkan di perguru-an tinggi hanya 25 %.
·  Kurang memiliki minat untuk mengembangkan kemampuan akademik
Sekolah berupaya membekali & mengembangkan potensi peserta didik melalui program PBKL dengan mengintegrasikan keunggulan lokal ke dalam mata pelajaran dan melalui mulok dan pengembangan diri.

2
Pendidik


Sebagian besar  guru berkualifikasi S-1, mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan , memiliki sema-ngat pengabdian yang ikhlas
Guru yang ahli di bidang PBKL masih kurang

Sekolah mendatangkan ahli untuk melatih guru 
3
Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan memiliki semangat kerja yang tinggi dan keikhlasan membantu keberhasilan program kerja sekolah rintisan PBKL.
Kurangnya koordinasi, sosialisasi, dan sinkronisasi  program kerja PBKL
Sekolah mengadakan workshop peningkatan kesiapan dan dukungan internal warga sekolah  dalam keseluruhan proses penyelengg. Program R-PBKL
4
Sarana Prasarana


Kondisi dan kelengkapan ruang AVA dan laboratorium komputer cukup memadai

Kurangnya buku-buku referensi di perpustakaan, sarana pembelajaran TIK masih perlu ditambah, dan kurangnya sarana keterampilan boga
Penambahan buku-buku referensi, pembelian sarana pembelajaran TIK (laptop dan LCD), dan pengadaan sarana keterampilan boga
5
Pembiayaan
Kesediaan orang tua untuk memberikan kontribusi sumber dana
Masih kurangnya dana untuk melaksanakan program PBKL
Penggalian sumber dana dari berbagai sumber yang tidak mengikat

C.      Penentuan Program PBKL
                Berdasarkan hasil analisis potensi daerah (keunggulan lokal) dan analisis potensi sekolah (kesiapan sekolah), sekolah menentukan program PBKL Bernuansa KEPARIWISATAAN yang terintegrasi dalam mata pelajaran yang relevan. Mata pelajaran tersebut adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ekonomi, biologi, kimia, fisika, geografi, sejarah, PKn, TIK, seni budaya, dan mulok bahasa Jawa.
Adapun jenis program PBKL yang ditentukan adalah sebagai berikut.
1.       Pembuatan makanan dan minuman khas (terintegrasi pada mapel kimia, biologi, fisika)
2.       Pembuatan leaflet objek wisata (terintegrasi pada mapel bahasa Indonesia, TIK)
3.       Pemasaran makanan khas di tempat wisata (terintegrasi pada mapel ekonomi dan matematika)
4.       Pembekalan pemandu wisata (terintegrasi pada mapel bahasa Inggris dan mulok bahasa Jawa)
5.       Pengembangan kegiatan PIK – KRR (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja) bekerja sama dengan Dinas Nakersos KB (terintegrasi pada mapel biologi dan agama)
6.       Pelestarian dan promosi potensi budaya berupa pembuatan dokumen cetak, audio visual (film), dan website (terintegrasi pada mapel bahasa Indonesia, geografi, PKn, seni budaya, dan TIK)
7.       Promosi tempat-tempat bersejarah melalui internet (terintegrasi pada mapel sejarah dan TIK)

D.      Kompetensi yang Diharapkan Dicapai Peserta Didik

                Dari jenis program yang telah ditentukan, dapat dijabarkan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik yang lebih konkret. Penjabaran kompetensi disesuaikan dan diintegrasikan pada SK dan KD mata pelajaran yang relevan. Beberapa contoh hasil penjabaran kompetensi yang telah dilakukan guru mata pelajaran PBKL tertuang pada tabel berikut.

TABEL 3
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI PESERTA DIDIK

NO
PROGRAM PBKL
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
TERDAPAT PADA MAPEL
STANDAR KOMPETENSI (SK)
KOMPETENSI DASAR (KD)
1
Pembuatan makanan dan minuman khas
Siswa dapat mempraktikkan pembuatan makanan dan minuman khas
·   Kimia
4. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode penukuran, serta tera-pannya, khususnya pada pengolahan susu sapi.
4.1. Mengelompokkan sistem koloid berdasarkan hasil pengamatan dan pengguna-annya di industri, khususnya pada pengolahan susu sapi.
·   Biologi
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
2.2. Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranan-nya dalam kehidupan, pengawetan makanan dari pembusukan oleh bakteri
2



Pembuatan leaflet objek wisata

Siswa dapat membuat leaflet objek wisata
·   Bahasa Indone-sia
Menulis
4.  Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
4.2 Menulis hasil observasi tempat-tempat wisata lokal dalam bentuk  paragraf deskriptif berbentuk leaflet.
·   TIK
1. Membuat perangkat lunak pembuat grafis
1.3. Membuat grafis tentang potensi budaya lokal dengan berbagai variasi warna, bentuk, dan ukuran.
3
Pemasaran makanan khas di tempat wisata
Siswa dapat mempraktikkan pemasaran makanan khas di tempat wisata
·   Ekonomi

2. Memahami konsep dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, khususnya pada praktik pemasaran makanan
2.1.Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi, khususnya pada praktik pemasaran makanan
·       Matematika
3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan hasil pemasaran  makanan khas dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya
3.2. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan hasil pemasaran makanan khas dengan sistem persamaan linear.
3.3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan hasil pemasaran makanan khas dengan sistem persamaan linear.
5
Pengembangan kegiatan PIK – KRR
Siswa dapat menjadi tutor sebaya tentang kesehatan reproduuksi remaja bagi remaja di sekolah dan luar sekolah
·   Biologi, kelas XI IPA/ semester 2
3.   Menjelaskan struktur dan fungsi  organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
3.7  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan  proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia, khususnya pada remaja
6
Pelestarian dan promosi potensi budaya berupa pembuatan dokumen cetak, audio visual (film), dan website
Siswa dapat melestarikan dan mempromosikan potensi budaya berupa pembuatan dokumen cetak, audio visual (film), dan website
·   Geografi
...

·   PKn
...

·   Seni budaya
...

·   TIK
1. Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi
1.4. Menggunakan web browser untuk memperoleh, menyimpan, dan mencetak informasi
7
Promosi tempat-tempat bersejarah melalui internet.
Siswa dapat mendokumentasi-kan tempat-tempat bersejarah di kawasan Sleman melalui karya tulis dan mempromosikan melalui internet.
·   Bahasa Indone-sia kelas XI, semester 1
Menulis
4.Mengungkapkan informasi dalam bentuk  proposal, surat dagang, karangan ilmiah

4.3 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki tentang tempat-tempat bersejarah di kawasan Sleman berdasarkan hasil penelitian / survei.
·   TIK
kelas XI, semester 1
1. Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi
1.4. Menggunakan web browser untuk memperoleh, menyimpan, dan mencetak informasi tentang tempat-tempat bersejarah lokal.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kompetensi yang diharapkan (pada kolom ke-3) dijabarkan dalam SK dan KD yang terdapat dalam mata pelajaran yang relevan. Pada SK dan KD tersebut, potensi keunggulan lokal diintegrasikan (tertulis pada kata-kata yang bergaris bawah). Dengan demikian, guru tidak membuat SK dan KD baru sehingga diharapkan tidak mengganggu target waktu dalam pencapaian kompetensi kurikulum.
E.       Integrasi Substansi PBKL ke dalam SK-KD Mata Pelajaran yang Relevan dan Indikator yang Dikembangkan

Setelah menentukan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, tiap guru mata pelajaran yang terkait mengembangkan indikator yang sesuai. Salah satu contoh pengembangan indikator dari kompetensi PBKL dapat dilihat pada yabel berikut.

TABEL 4
Integrasi Substansi PBKL dalam SK-KD dan Indikator yang Dikembangkan

NO
MATA PELAJARAN
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
ALOKASI WAKTU
1



Bahasa Indonesia,
Kelas X Semester 2
Menulis 4.  Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
4.2 Menulis hasil observasi tempat-tempat wisata lokal dalam bentuk  paragraf deskriptif  berbentuk leaflet
·   Mendaftar topik-topik kepariwisataan yang dapat dikembangkan menjadi  paragraf deskriptif berdasarkan hasil pengamatan
·    Menyusun kerangka paragraf deskriptif tentang objek wisata lokal.
·    Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi  paragraf deskriptif tentang objek wisata 
·    Menggunakan frasa ajektif dalam paragraf deskriptif
·   Menyunting paragraf deskriptif tentang objek wisata yang ditulis teman
·    Menambah ilustrasi yang sesuai pada leaflet yang dibuat.


Setelah merumuskan kompetensi PBKL yang diharapkan dan mengembangkan indikator yang sesuai, langkah berikutnya adalah membuat pemetaan SK-KD, mengembangkan silabus PBKL, mengembangkan RPP PBKL, dan membuat bahan ajar yang sesuai. Semua perangkat yang dibuat guru haruslah memiliki kesesuaian. Untuk pemetaan SK-KD, pengembangan silabus, RPP, dan bahan ajar akan disampaikan pada makalah lain.

F.       Penutup

Dalam menganalisis potensi eksternal dan internal, sekolah perlu membentuk tim yang terdiri atas Kepala Sekolah, Waka Urusan Kurikulum, dan beberapa guru yang kompeten yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Berdasarkan analisis, sekolah dapat menentukan program PBKL sekolah dengan tema besar yang bersifat khas, dengan mempertimbangkan kemudahan pengintegrasian dalam berbagai mata pelajaran. Untuk itu, tema besar yang dipilih disarankan tidak terlalu spesifik atau terlalu sempit.
Untuk efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan PBKL, dalam menentukan program dan kompetensi PBKL, antara mata pelajaran satu dengan lainnya harus saling mengaitkan. Dengan demikian, satu program PBKL dapat dilaksanakan oleh dua atau lebih mata pelajaran yang KD-nya dapat dikaitkan. Dengan demikian, ketika melaksanakan pembelajaran PBKL nantinya sekolah dapat melaksanakan pembelajaran proyek di luar sekolah dengan waktu yang lebih panjang karena menggunakan gabungan jam pembelajaran beberapa mata pelajaran. Tugas yang dibuat siswa pun efisien. Satu tugas merupakan gabungan kompetensi beberapa mapel dan dinilai oleh beberapa guru sesuai dengan kompetensinya.
Dengan melakukan analisis yang cermat dan teliti, menentukan program PBKL yang sesuai, dan menyiapkan segala perangkat pembelajaran PBKL, diharapkan sekolah akan dapat menyelenggarakan pembelajaran PBKL dengan mudah dan memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar